MEWUJUDKAN PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI SESUAI KEBUTUHAN MURID (Koneksi Antar Materi Modul 2.1. Pembelajaran Untuk Memenuhi Kebutuhan Murid)


Disusun Oleh :

Wahyu Wardani, S.Pd., M.Pd (CGP Angkatan 7 Kabupaten Kotabaru)

SMAN 1 Kelumpang Utara


A.     Pembelajaran Berdiferensiasi di Kelas

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan pembelajaran yang menyesuaikan proses pembelajaran di kelas agar dapat memenuhi kebutuhan belajar individu yang berbeda di dalam satu kelas. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru menciptakan pengalaman belajar yang terbaik untuk semua siswa, tanpa melihat perbedaan kemampuan, minat, atau gaya belajar mereka. Oleh karena itu, dalam rangka memenuhi kebutuhan murid tersebut, sebelum  memulai proses pembelajaran seorang guru seyogyanya harus terlebih dahulu memahami apa saja yang dibutuhkan muridnya agar pembelajaran yang disampaikan mudah diterima dan dipahami oleh murid. Tomlinson dalam Kemdikbudristek (2022:10-11) mengungkapkan bahwa guru dapat melihat kebutuhan murid, paling tidak berdasarkan tiga aspek, yaitu kesiapan belajar murid (readlines), minat murid, dan profil belajar murid.

Dalam praktik pelaksanaan pembelajaran berdiferensiasi di kelas Kemdikbudristek (2022) mengutarakan bahwa setidaknya kita dapat melakukan pembelajaran dengan diferensiasi proses, diferensiasi konten, dan diferensiasi produk. Ketiganya merupakan aspek utama dari pendekatan pembelajaran berdiferensiasi. Ketiga aspek ini saling terkait dan saling mendukung dalam menciptakan pengalaman belajar yang terbaik untuk siswa.

1.  Diferensiasi Proses

Diferensiasi proses adalah pendekatan untuk mengajar yang menyesuaikan metode pengajaran, struktur kelas, dan aktivitas pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan belajar individu siswa. Misalnya, siswa yang membutuhkan bantuan lebih dapat diberikan waktu tambahan untuk menyelesaikan tugas, sementara siswa yang memerlukan tantangan dapat diberikan tugas yang lebih menantang. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka.

2.  Diferensiasi Konten

Diferensiasi konten adalah pendekatan untuk mengajar yang menyesuaikan materi pelajaran agar sesuai dengan kebutuhan belajar individu siswa. Misalnya, siswa yang lebih terampil dalam pembelajaran pemetaan di geografi dapat diberikan materi pelajaran yang lebih kompleks atau mendalam, sementara siswa yang memerlukan bantuan dapat diberikan materi pelajaran yang lebih dasar atau lebih terstruktur. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk belajar dengan konten yang relevan dan bermanfaat bagi mereka.

3.  Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk adalah pendekatan untuk menilai hasil belajar siswa yang menyesuaikan tugas atau proyek agar sesuai dengan kebutuhan belajar individu siswa. Misalnya, siswa yang lebih memilih menulis dapat diberikan tugas menulis esai, sementara siswa yang lebih suka menggambar dapat diberikan tugas menggambar. Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk mengekspresikan pemahaman mereka tentang materi pelajaran dengan cara yang paling efektif bagi mereka.

Dalam praktiknya, pendekatan pembelajaran berdiferensiasi dapat dilakukan salah satu atau dengan menggabungkan ketiga aspek ini. Guru dapat menyesuaikan metode pengajaran, materi, dan tugas agar sesuai dengan kebutuhan belajar individu siswa. Dengan pendekatan ini, siswa akan merasa lebih terlibat dalam pembelajaran dan memiliki peluang yang lebih besar untuk mencapai potensi belajar mereka yang maksimal

B. Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid dan Membantu Mencapai Hasil Belajar yang Optimal dengan Pembelajaran Berdiferensiasi

Pembelajaran berdiferensiasi adalah pendekatan yang mengakui bahwa setiap murid unik dan memiliki kebutuhan belajar yang berbeda. Oleh karena itu, pendekatan ini bertujuan untuk menyediakan pengalaman belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar individu setiap murid, sehingga membantu mereka mencapai hasil belajar yang optimal. Berikut adalah beberapa cara di mana pembelajaran berdiferensiasi dapat memenuhi kebutuhan belajar murid dan membantu mereka mencapai hasil belajar yang optimal:

1.  Menyesuaikan metode pengajaran: Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan belajar individu murid. Misalnya, beberapa murid mungkin lebih suka belajar dengan mendengarkan, sementara yang lain lebih suka belajar dengan melihat atau melakukan. Dengan menyesuaikan metode pengajaran, setiap murid dapat belajar dengan cara yang paling efektif bagi mereka.

2.   Menyesuaikan materi pelajaran: Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan guru untuk menyesuaikan materi pelajaran agar sesuai dengan kebutuhan belajar individu murid. Misalnya, murid yang memiliki kemampuan matematika yang lebih baik dapat diberikan tugas yang lebih menantang, sementara murid yang memerlukan bantuan dapat diberikan materi yang lebih terstruktur atau lebih dasar. Dengan menyesuaikan materi pelajaran, setiap murid dapat belajar dengan konten yang relevan dan bermanfaat bagi mereka.

3.   Meningkatkan motivasi: Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan murid untuk belajar dengan cara yang lebih efektif dan sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Hal ini dapat meningkatkan motivasi murid untuk belajar dan membantu mereka mencapai hasil belajar yang lebih optimal.

4.  Meningkatkan partisipasi: Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan murid untuk belajar dengan cara yang lebih menarik dan relevan bagi mereka. Hal ini dapat meningkatkan partisipasi murid dalam pembelajaran dan membantu mereka mencapai hasil belajar yang lebih optimal.

5.   Meningkatkan kepercayaan diri: Pembelajaran berdiferensiasi memungkinkan murid untuk belajar dengan cara yang lebih sesuai dengan kebutuhan belajar mereka. Hal ini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri murid dalam kemampuan mereka untuk belajar dan mencapai hasil belajar yang lebih optimal.

Dengan mengimplementasikan pendekatan pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat membantu memenuhi kebutuhan belajar individu setiap murid dan membantu mereka mencapai hasil belajar yang lebih optimal. Hal ini akan meningkatkan kualitas pembelajaran dan membantu meningkatkan prestasi akademik murid di kelas.

Materi pada modul 2.1 ini dengan materi pada modul sebelumnya sebenarnya memiliki keterkaitan yang erat khususnya dengan modul 1.1 (Lihat Gambar 1). Pada modul 1.1. Ki Hajar Dewantara dalam Kemdikbudristek (2022) juga menyampaikan bahwa, “Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri. Pendidik hanya dapat merawat dan menuntun tumbuhnya kodrat itu”. Artinya setiap siswa memiliki minat dan bakat yang berbeda-beda, tugas kita sebagai guru ialah menuntun siswa dalam mengarahkan serta mengembangkan minat dan bakat tersebut. Dalam prosesnya guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran yang dapat memenuhi kebutuhan minat dan bakat siswanya dalam belajar. Jawaban dari tantangan tersebut ialah dengan menerapkan pembelajaran yang berdiferensiasi. Harapan akhirnya tentunya tujuan pendidikan untuk membuat siswa merasa bahagia dalam proses pembelajaran dapat tercapai, sehingga siswa akan lebih mudah dalam menyerap dan memahami ilmu yang disampaikan guru sesuai dengan tujuan pembelajaran.



Penjelasan diagram di atas melanjutkan penjelasan tugas koneksi antar materi modul sebelumnya yang dapat dilihat di video berikut ini:




Sumber Referensi:

Kemdikbudristek. 2022. Modul 1.1 Refleksi Filosofis Pendidikan Nasional – Ki Hajar Dewantara. Jakarta : Dirjen GTK Kemdikbudristek.

Kemdikbudristek. 2022. Modul 1.2 Nilai-nilai dan Peran Guru Penggerak. Jakarta : Dirjen GTK Kemdikbudristek.

Kemdikbudristek. 2022. Modul 1.3 Visi Guru Penggerak. Jakarta : Dirjen GTK Kemdikbudristek.

Kemdikbudristek. 2022. Modul 1.4 Budaya Positif. Jakarta : Dirjen GTK Kemdikbudristek.

Kemdikbudristek. 2022. Modul 2.1 Pembelajaran untuk Memenuhi Kebutuhan Belajar Murid. Jakarta : Dirjen GTK Kemdikbudristek.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SOAL LATIHAN UAS GEOGRAFI KELAS XII PART 1

SOAL LATIHAN UAS GEOGRAFI KELAS XI PART 2

WILAYAH, PEWILAYAHAN, DAN TATA RUANG