MENGENAL STUKTUR DAN KARAKTERISTIK LAPISAN BUMI
Hai Sahabat Geo,
Ada pepatah yang mengungkapkan 'Tak Kenal Maka Tak Sayang'. Nah, agar kita lebih menyayangi bumi kita mari kita kenalan lebih dalam dengan planet yang kita tinggali bersama ini. Pada kesempatan ini kita akan mengenal struktur dan karakteristik lapisan bumi. Kira-kira apa bayangan kalian? Hmmhh, apakah struktur bumi seperti yang kalian bayangkan, yuk kita simak penjelasan di bawah ini.
Dalam tata surya, Bumi merupakan satu-satunya planet yang dihuni oleh manusia dan makhluk hidup lainnya. Hal tersebut dikarenakan di bumi terdapat Air yang menjadi sumber kehidupan, selain itu bumi juga memiliki lapisan atmosfer yang menyelubunginya dan salah satu fungsinya ialah melindungi dari paparan langsung radiasi sinar matahari sehingga menjaga suhu tetap aman untuk makluk hidup.
Tempat yang kita pijak, Bumi yang
kita tinggali ini ternyata tidak semuanya berupa tanah dan batuan, tetapi bumi
ternyata seperti telur yang terdiri dari 3 lapisan utama yang diurutkan dari terluar
yaitu Kulit/Kerak Bumi (Crust) Seperti Cangkang telur, Selubung Bumi/Mantel
(Mantle) seperti putih telur, dan Inti bumi (Core) seperti kuning telur.
Bagaimanakah karakteristik dari ketiga lapisan tersebut, untuk memahaminya mari
kita amati gambar dan penjelasan dibawah ini.
A. Lapisan Kerak Bumi (Crust)
Kerak bumi merupakan lapisan bumi yang paling luar dan paling keras. Namun kerak sangat tipis jika dibandingkan dengan lapisan lainya. Ada dua lapisan kerak bumi, yaitu kerak Samudera (Oceanic Crust) dan kerak Benua (Continental Crust).
- Kerak Samudera (Oceanic Crust), lapisan ini memiliki ketebalan sekitar 5-10 km dan sebagian besar terdiri dari batuan basal yang berwarna gelap, halus, dan berpasir serta banyak mengandung mineral berupa silisium, magnesium, dan besi. Sehingga kerak samudera dikenal dengan lapisan SiMa. Lapisan ini membentuk 60 persen permukaan padat kulit bumi dan terus menerus terbentuk rangakaian pegunungan api di dasar samudra.
- Kerak Benua (Continental Crust), kerak benua memliki ketebalan lebih tebal daripada kerak samudera yaitu antara 15-75 km. Batuan pembentuk kerak benua lebih tua dibandingkan dengan kerak samudra. Kerak Benua sebagian besar terdiri dari batuan granit, yaitu batuan berbutir kasar yang mengandung silisium, aluminium, kalium, kalsium, dan natrium. Karena tingginya kandungan Silisium dan Aluminium maka lapisan ini disebut juga dengan lapisan SiAl.
B. Lapisan Selubung Bumi atau Mantel (Mantle)
Selubung Bumi atau Mantel (Mantle) merupakan lapisan yang terletak di bawah kerak bumi. Mantel sebagian besar terdiri dari besi padat, magnesium, dan silikon oksida dan dibagi menjadi dua bagian, yaitu Mantel atas (Upper Mantle) dan mantel bawah (Lower Mantle).
- Mantel Atas (Upper Mantle), memiliki ketebalan sekitar 420 km Berbeda dengan mantel bawah yang padat, mantel atas sebagian besar terdiri dari nikel kental, seperti sirup yang sangat kental dan mengalir perlahan seperti lelehan plastik. Bagian atas mantel atas disebut Astenosfer (Asthenosphere) yang terdapat sekitar 40 km – 250 km dari permukaan bumi. Sekitar 10% bagian atas astenosfer merupakan batuan cair yang bergerak sangat perlahan-lahan akibat arus konveksi. Bagian astenosfer ini bersama dengan lapisan kerak bumi disebut dengan lapisan Litosfer (Lithosphere). Proses konveksi pada lapisan ini sangat berpengaruh pada permukaan bumi, menyebabkan gempa bumi, gunung berapi, dan deformasi bebatuan dan membentuk rantai gunung. Batas antara astenosfer dengan lapisan kerak bumi disebut dengan mohorovicic discontinuity biasa disebut “moho”. Batas moho diketahui karena adanya perubahan kecepatan gelombang gempa secara dramatis, sebagai hasil dari perbedaan yang kepadatan yang besar antara mantel dan kerak.
- Mantel Bawah (Lower Mantle), memiliki ketebalan sekitar Tebal 2.230 km. Suhunya lebih dari 1300 ° C (2370 ° F). Meskipun sangat panas suhu di mantel bawah ini lebih dingin dibandingkan dengan suhu inti bumi. Temperatur yang lebih dingin ini, ditambah dengan meningkatnya tekanan, menyebabkan mantel bawah menjadi padat. Tekanan ini berkurang secara bertahap, seiring dengan suhu, ke atas mantel.
Inti bumi (core) berada sekitar
3.000 kilometer di bawah permukaan bumi. Bagian ini berbentuk seperti bola. Inti
bumi terbagi menjadi dua bagian berdasarkan karakteristiknya, yaitu Inti Bumi
Bagian Luar (Outter Core) dan Inti Bumi Bagian dalam (Inner Core).
- Inti Bumi Bagian Luar (Outter Core), inti bumi bagian luar memiliki ketebalan sekitar 2.250 km dan bersifat cair. Inti luar ini sebagian besar tersusun dari besi yang mencair dan sedikit nikel. Suhu dilapisan ini sangat tinggi ahli geologis memperkirakan sekitar 4.800o C.
- Inti Bumi Bagian Dalam (Inner Core), inti bumi bagian dalam memiliki ketebalan sekitar 1.220 km. Materi utama penyusun pada lapisan ini sama dengan material penyusun inti bumi bagian luar yaitu terdiri dari besi dan sedikit nikel. Namun perbedaan antara lapisan inti dalam dengan inti luar adalah materialnya bersifat padat. Walaupun suhu di inti dalam lebih tinggi dibandingkan inti luar, yaitu hampir mencapai 6.900o C namun besi pada lapisan ini tidak meleleh seperti halnya pada lapisan inti bumi bagian luar. Para ilmuan menjelaskan bahwa tidak melelehnya lapisan inti bumi bagian dalam dikarenakan besarnya tekanan yang terdapat pada lapisan inti bumi bagian dalam. Tingginya tekanan ini menyebabkan titik leleh/lebur material penyusun inti bumi bagian dalam juga meningkat, bahkan berada di atas suhu tertinggi yang terdapat pada lapisan ini. Hal tersebutlah yang menyebabkan lapisan inti bagian dalam tetap padat.
Gabler, Robert. E, dkk. 2007. Essentials of Physical Geography:
Eighth Edition. Canada: Thomson Brooks/Cole.
Arbogast, Alan F. 2014. Discovering Physical Geography: Third Edition.
Michigan State University : Wiley.
VIDEO MATERI TERKAIT
Disadur Oleh: Wahyu Wardani
Komentar
Posting Komentar